Now or never. Tersebut spirit yang dikumandangkan Divaldo Alves ke telinga pemain saat pimpin Persik tanding melawan Persebaya yang usai seri 3-3.
Walau dalam empat laga belum memberi kemenangan semenjak gantikan peranan Marcelo Rospide sebagai kepala pelatih, tetapi minimal Divaldo Alves sukses memompa semangat bertanding Ze Valente dkk.
Pada pertandingan melawan Persebaya, sebetulnya nyawa Macan Putih ada di ujung sundul. Mereka 3x ketinggal cetak gol yang masing-masing dibuat Bruno menit ke-34, Flávio Silva 45′, dan M. Risaldi 48′.
Score 2-3 bertahan sepanjang 43 menit semenjak Ze Valente membobol gawang Andhika Ramadani di menit ke-53. Ialah Ramiro Fergonzi yang memupus acara pesta kemenangan Bajul Ijo melalui gol terlambat pada injury time menit 90+6.
Sebagai pelatih, sudah pasti Divaldo Alves paling harap-harap kuatir dengan keadaan di atas lapangan. Di tengah-tengah kegelisahan itu, arsitek asal Portugal itu masih tetap percaya dengan jiwa corza yang diperlihatkan pasukannya. Divaldo Alves juga membedah resep jitunya. Yok kita baca strateginya.
1. Eksplorasi Ardi Idrus
Di menit awalnya permainan, sebenarnya Persik punyai dua kesempatan bagus yang tidak berhasil dioptimalkan Fergonzi. Pola permainan Persik semakin banyak menekan segi kiri pertahanan Persebaya yang dihuni Ardi Idrus.
Hugo Samir yang didapuk di lini penyerang sayap kanan diinstruksi mengusik Ardi Idrus. Strategi ini cukup sukses. Bahkan juga bekas pemain Persib cukup belingsatan menyeimbangi kelincahan anak Jacksen Tiago itu.
“Kami telah rancang di latihan mengeksploitasi wilayah Ardi Idrus. kami mengetahui posisi itu menjadi kekurangan Persebaya. Tiga gempuran dari segi kiri itu sukses menjadi 1 gol. Ini yang membuat saya percaya diri,” kata Divaldo Alves.
2. Gambling dan Bertanding Spartan
Divaldo Alves beri pujian permainan spartan yang diperlihatkan anak buahnya sepanjang laga. Usaha memburu minus 2 gol bukti semangat double yang diperlihatkan beberapa pemain di atas rumput hijau.
Khususnya gol paling akhir pembungkam eforia pemain Persebaya dan beberapa ratus Bonek yang datang di Stadion Brawijaya Kota Kediri, Senin (5/5/2025).
Pelatih yang dulu pernah menggarap Persebaya itu akui sebelumnya sempat gambling saat teamnya ketinggal 3-1 dengan beberapa masukkan pemain bernaluri serang.
“Kami memanglah belum bisa menang. Tetapi minimal ini kali kami tidak kalah. Memang susah hadapi Persebaya. Saya respek pemain tampil spartan. Supaya tidak kalah, saya harus masukkan pemain agresif. Jika tidak salah ada lima pemain untuk serang,” katanya.
3. Ketakutan Jadi Realita
Saat sebelum pertandingan diadakan, Divaldo Alves telah mengutarakan jika Persebaya punyai jejeran pemain depan dan pemain tengah yang perlu dicurigai.
Ia menyebutkan beberapa nama seperti Bruno Moreira, Malik Risaldi, Flavio Silva, Fransisco Rivera, dan M. Rashid. Tetapi Divaldo Alves akui benar-benar tidak cemas dengan bek-bek punya Persebaya.
Ketakutan Divaldo Alves juga menjadi realita. Tiga dari 5 pemain yang dikatakannya semua cetak gol. Mereka ialah Bruno Moreira, Flavio Silva, dan Malik Risaldi.
“Sejak awal kali saya telah katakan baris depan dan tengah Persebaya beresiko. Perkataan saya juga bisa dibuktikan. Beberapa anak telah berusaha mengadang mereka, tetapi kualitas Bruno, Flavio, dan Malik memang di atas rerata . Maka saya tidak terkejut jika mereka dapat bikin gol,” katanya.