Semua mata pecinta sepak bola di dunia akan tertuju ke Allianz Tempat, Munich, 1 Juni 2025 kedepan. Di situ, Inter Milan, satu antara raksasa Italia, menginjakkan lagi kakinya di atas pentas final Liga Champions.
Inter sukses tembus partai pucuk sesudah menendang team kuat Barcelona pada semi-final. Dalam tanding dua leg itu, I Nerazzurri membekap El Barca dengan agregat 7-6.
Pada laga final, Inter Milan akan bentrokan dengan Paris Saint-Germain. Awalnya, PSG singkirkan Arsenal pada 4 besar dengan agregat 3-1.
Laga melawan Les Parisiens tidak cuma sekedar pertandingan persaingan perebutan piala, tetapi babak baru dalam sejarah panjang Inter di persaingan paling elite Eropa itu.
Inter Milan mempunyai sejarah yang kaya dan penuh sinetron di final Piala/Liga Champions. Keseluruhan, mereka sudah tampil di enam final awalnya, dengan 3 salah satunya usai dengan senyum dan piala di pegangan, dan tiga yang lain ditelan kekesalan.
Lalu, dapatkah Inter Milan raih piala Sang Kuping Besar yang ke-4 pada final ke-7 di Liga Champions? Pantas untuk ditunggukan.
Tetapi, saat sebelum melihat laga menantang PSG, yok baca enam final paling akhir Inter di Piala/Liga Champions.
Final 1964
Final pertama Inter Milan di persaingan ini segera berbuah manis. Hadapi raksasa Eropa, Real Madrid, di Praterstadion, Wina, Inter memperlihatkan kelasnya dengan kemenangan memberikan keyakinan 3-1.
Beberapa gol Sandro Mazzola (2) dan Aurelio Milani pastikan I Nerazzurri raih piala Eropa pertama, sekalian memulai zaman supremasi yang mengerikan.
Final 1965
Satu tahun berlalu, Inter Milan kembali lagi ke final dan sukses menjaga titel juara. Main di kandang sendiri, San Siro, I Nerazzurri tundukkan Benfica dengan score tipis 1-0 karena gol Jair da Costa.
Kemenangan ini memperjelas status Inter sebagai penguasa Eropa dua musim beruntun, dan sebuah perolehan yang sangat jarang.
Final 1967
Sesudah dua gelar beruntun, tekad Inter untuk raih hat-trick disetop dengan menegangkan Celtic di final Piala Champions 1967.
Walau sebelumnya sempat unggul terlebih dahulu melalui penalti Sandro Mazzola, Inter pada akhirnya harus mengaku keunggulan The Lisbon Lions dengan score 1-2. Kekalahan itu mengidentifikasi usainya supremasi mutlak “Grande Inter”.
Final 1972
Di final Piala Champions 1972, Inter bertemu dengan peristiwa Keseluruhan Football dari Ajax Amsterdam yang dipegang Johan Cruyff. Main di De Kuip, Rotterdam, Inter kalah 0-2 lewat 2 gol Cruyff.
Hasil minor itu sekalian menjadi bukti begitu revolusionernya sepak bola Belanda saat itu.
Final 2010
artai pucuk Liga Champions 2010 menjadi malam yang tidak terlewatkan untuk tiap Interisti. Di Santiago Bernabeu, Madrid, Inter Milan menaklukkan Bayern Munchen 2-0 karena 2 gol cemerlang Diego Milito.
Kemenangan itu bukan hanya akhiri penantian 45 tahun Inter untuk gelar Piala/Liga Champions, tapi juga kukuhkan mereka sebagai salah satu team Italia yang sukses raih treble winner (Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions) dalam satu musim.