Meski tak pernah lagi memenangkan gelar Premier League sejak 2013, namun Manchester United (MU) tetaplah merupakan tim beken dengan sejarah keren.
Sepeninggal pelatih legendaris mereka, Sir Alex Ferguson, nasib apes masih terus menerpa Setan Merah di kasta tertinggi Inggris.
Entah sudah berapa kali manajemen melakukan pergantian pelatih. Akan tetapi, keberuntugan masih saja tetap menjauh.
Musim lalu misalnya, di bawah asuhan Ruben Amorim, yang datang menggantikan Erik ten Hag, terkapar di posisi ke-15 klasemen akhir Premier League 2024/2025.
Mantan pelatih Sporting CP, Portugal, itu juga gagal membawa Red Devils ke Liga Champions usai kalah di final Liga Europa 2025 melawan rival sekampung, Tottenham Hotspur.
Tekad Bangkit MU
Rentetan keterpurukan tersebut pastinya membuat Manchester United bertekad bangkit di musim 2025/2026. Target terbesar masih tetap, yakni menjadi yang terbaik di Premier League.
Sejumlah pemain dilepas, sejumlah pemain anyar didatangkan ke Old Trafford. Kehadiran amunisi anyar seperti Bryan Mbeumo, Matheus Cunha, dan Diego Leon diharapkan bisa mendongkrak performa Setan Merah dalam perburuan gelar musim depan.
Ngomong-ngomong soal transfer pemain, MU ternyata pernah membuat langkah yang memantik kontroversi. Menariknya, masalah yang sempat menghebohkan itu menyeret beberapa pemain bintang. Siapa saja mereka? Yuk scroll ke bawah untuk mengetahuinya.
Alexis Sanchez
Kepindahan Alexis Sanchez ke Manchester United pada Januari 2018 masih memberikan dampak negatif untuk klub tersebut dan mungkin akan dikenang sebagai salah satu kesepakatan terburuk mereka sepanjang sejarah.
The Red Devils tidak perlu membayar biaya transfer untuk penyerang asal Chile itu karena mereka melakukan kesepakatan pertukaran dengan Arsenal, yang membuat Henrikh Mkhitaryan pindah ke The Gunners.
Namun meski tidak mengeluarkan uang, MU merugi besar karena klausul kontrak eks pemain Udinese ini. Sanchez disebut punya opsi menggandakan gaji.
Sanchez disebut-sebut menerima gaji dasar 350 ribu paun per pekan, dengan potensi naik hingga 560 ribu paun per minggu melalui hak citra dan bonus lainnya.
Seakan itu belum cukup buruk, Sanchez dilaporkan menerima uang tanda tangan sebesar 6,7 juta paun, sementara agennya, Fernando Felicevich, mendapatkan biaya agen sebesar 5 juta paun.
Pada akhirnya, MU menghabiskan sekitar 66,42 juta jaun untuk seorang pemain yang hanya mencetak lima gol dalam 45 pertandingan.
Semua kisah ini menjadikan transfer Alexis Sanchez salah satu kegagalan terbesar dalam sejarah Manchester United, baik secara olahraga maupun finansial.
Harry Maguire
Harry Maguire adalah bek tengah Inggris yang pada tahun 2019 menjadi incaran banyak klub setelah tampil impresif bersama Leicester City dan dianggap sebagai salah satu bek paling andal di Premier League saat itu.
Tidak ada yang membayangkan Manchester United akan menjadikan Maguire sebagai bek termahal di dunia. Namun, itulah yang terjadi: MU membayar 80 juta paun untuk memboyongnya dari Leicester City, memecahkan rekor transfer dunia untuk seorang bek dan membuatnya menjadi pemain termahal dalam posisinya.
Alasan utama MU membayar mahal adalah kebutuhan mendesak akan bek tengah dengan kemampuan distribusi bola dan kepemimpinan, atribut yang dianggap sangat dibutuhkan oleh manajer MU saat itu, Ole Gunnar Solskjaer.
Solskjaer menilai Maguire memiliki semua kualitas seorang kapten dan pemimpin alami di ruang ganti MU. Namun, banderol harga yang fantastis itu sejak awal langsung membebani Maguire.
Ketika Ole Gunnar Solskjaer memberikan ban kapten padanya, performa Maguire pun terus berada dalam sorotan dan menjadi sasaran kritik, terutama ketika tim tampil tidak konsisten. Kritik tersebut bak menjadi kutukan karena masih menghantui Maguire sampai saat ini.
David Bellion
David Bellion bergabung dengan MU sebagai pemain gratisan pada Juli 2003, tetapi masa baktinya di Old Trafford akan dikenang karena kontroversi yang muncul setelah kedatangannya.
Striker Prancis itu meninggalkan Sunderland ketika kontraknya berakhir, tetapi The Black Cats mengklaim Setan Merah telah menghubunginya sebelum ia bebas untuk bernegosiasi kepindahan.
Mantan ketua Sunderland, Bob Murray, menyebut operasi MU ‘lusuh, tercela, dan tidak profesional’ karena sebelumnya ia menolak tawaran sebesar 1,5 juta paun untuk merekrut Bellion.
Perselisihan tersebut diselesaikan setelah Sunderland menerima paket kompensasi sebesar 2 juta paun dan klausul penjualan yang menguntungkan dari sosok Bellion.
David Beckham
Kepergian David Beckham dari MU sudah terdokumentasi dengan baik, karena hubungannya dengan Sir Alex Ferguson mulai memburuk ketika ketenaran gelandang kanan tersebut mengalahkan kemampuan dan mentalitas sepak bolanya.
Begitulah pandangan Ferguson setelah insiden sepatu bot mereka yang kontroversial ketika luapan amarah pemain Skotlandia itu membuat Beckham terluka.
“Begitu seorang pemain Manchester United merasa dirinya lebih hebat daripada manajernya, ia harus pergi. David merasa dirinya lebih hebat daripada Alex Ferguson,” tulis Sir Alex Ferguson dalam autobiografinya.
Beckham mengungkapkan dalam dokumenter Netflix-nya bahwa ketika ia mendengar kabar di surat kabar bahwa MU menyetujui kesepakatan dengan Barcelona, ia bersikeras bahwa jika ia akan pergi, ia akan memutuskan tujuannya.
MU akhirnya setuju untuk menjual Beckham ke Real Madrid dengan harga 25 juta paun, tetapi kesepakatan ini dibagi menjadi empat pembayaran terpisah selama kontrak empat tahun, yang memicu kemarahan penggemar yang tidak ingin melihat Bekcham pergi.