Premier League musim 2024/25 telah berakhir, dan selama sembilan bulan terakhir, nasib 20 klub peserta berjalan sangat berbeda.
Beberapa tim seperti Liverpool dan Nottingham Forest menjalani musim yang melampaui ekspektasi, menghadirkan kebanggaan besar bagi para pendukungnya.
Namun, tak sedikit pula yang mengalami musim buruk, termasuk Manchester United (MU) dan West Ham United yang tampil jauh di bawah harapan awal.
Kini, sebuah studi menarik dari The Athletic mengungkap tingkat kepuasan suporter dari seluruh klub Premier League terhadap performa tim mereka musim ini.
The Athletic mengumpulkan respons dari para pelanggannya untuk mengetahui sejauh mana mereka merasa puas terhadap musim 2024/25 yang baru saja berlalu.
Hasilnya cukup mengejutkan—lebih banyak suporter yang merasa puas ketimbang kecewa. Berikut ulasan lengkapnya.
Crystal Palace Jadi Klub dengan Suporter Paling Bahagia
Tak mengherankan jika suporter Crystal Palace menjadi yang paling puas di liga. Meski mereka hanya finis di peringkat 12—dua setrip lebih rendah dibanding musim lalu—itu tertutupi oleh keberhasilan besar di Piala FA.
Tim asuhan Oliver Glasner meraih trofi mayor pertama dalam sejarah klub setelah mengalahkan Manchester City di final, dan sebanyak 95,2% suporter menyatakan mereka sangat puas.
Newcastle, Forest, dan Liverpool Juga Memuaskan Fans
Di posisi berikutnya ada Newcastle United, dengan 93,8% suporter menyatakan sangat puas. Mereka meraih trofi Piala Liga yang sangat dinanti—gelar domestik pertama mereka dalam puluhan tahun—dan memastikan tiket ke Liga Champions.
Nottingham Forest juga mengesankan. Mereka finis di peringkat ketujuh, jauh melebihi ekspektasi, dan 96% fans menyatakan sangat puas.
Liverpool tak kalah membanggakan; musim pertama Arne Slot di Anfield langsung ditandai dengan gelar Premier League kedua dalam sejarah klub, membuat 89% pendukungnya sangat puas.
Klub-Klub Lain yang Membuat Suporternya Tersenyum
Brentford, Aston Villa, Bournemouth, dan Tottenham juga memiliki basis pendukung yang cukup puas. Brentford dan Bournemouth tampil lebih baik dari yang diprediksi, dengan keduanya finis di papan tengah.
Tottenham memang hanya finis di posisi ke-17, tetapi trofi Liga Europa yang mereka raih mengakhiri puasa gelar dan mengangkat moral fans—52,9% menyatakan sangat puas.
Aston Villa sempat bersaing untuk zona Liga Champions hingga pekan terakhir, sebelum tersandung kontroversi wasit saat melawan MU Kendati gagal, separuh lebih fans tetap merasa puas (49,1% sangat puas, 49,1% puas).
Klub-Klub yang Fanbase-nya ‘Cukup Puas’
Beberapa klub tidak tampil luar biasa, tetapi juga tak mengecewakan. Brighton tampil stabil di musim pertama bersama pelatih Fabian Hurzeler, naik tiga posisi dari musim sebelumnya dan finis di urutan delapan. Sebanyak 70% fans mengaku puas.
Everton dan Fulham juga stabil, masing-masing finis di posisi 13 dan 11. Masing-masing memiliki tingkat kepuasan fanbase 76,2% dan 73,5%.
Arsenal kembali finis sebagai runner-up untuk ketiga kalinya berturut-turut. Meski itu bisa jadi mengecewakan, mereka juga mencapai semifinal Liga Champions, dan 53,9% fans masih merasa puas.
Sementara itu, Chelsea bangkit dan finis di empat besar, membuat 52,2% fans mereka menyatakan puas di musim pertama Enzo Maresca.
Hanya Dua Klub yang Mayoritas Fansnya Kecewa
Manchester City mengalami penurunan performa musim ini. Mereka finis ketiga dan gagal memenangkan satu pun trofi, menjadikan musim ini sebagai yang pertama tanpa gelar sejak era Pep Guardiola dimulai. Alhasil, 58,8% fans merasa kecewa, dan 15,7% sangat kecewa.
Di ujung lain, Ipswich Town yang baru promosi langsung terdegradasi. Meski nasib itu sudah bisa ditebak, sebagian fans tetap kecewa dengan performa tim: 53,2% menyatakan tidak puas, sementara 12,9% sangat tidak puas.
Empat Fanbase yang Sangat Tidak Puas
Empat klub memiliki tingkat ketidakpuasan tinggi dari fansnya. Leicester City dan Southampton gagal bertahan di Premier League, langsung kembali terdegradasi setelah promosi.
Pergantian manajer di kedua klub tidak mampu mengubah nasib. Southampton bahkan hanya terpaut satu poin dari menyamai rekor poin terendah sepanjang sejarah liga (Derby County, 11 poin).
84,4% fans Leicester dan 80,8% fans Southampton merasa sangat tidak puas.
West Ham juga jauh dari harapan. Masuknya Graham Potter sebagai pelatih baru tidak banyak membantu, dan The Hammers finis di posisi ke-14. Sebanyak 70,6% suporter merasa sangat kecewa dengan musim ini.
Namun, tak ada yang mengalahkan kekecewaan suporter MU.
MU: Musim Paling Mengecewakan dalam Sejarah Klub?
Dengan anggaran gaji terbesar kedua di liga, MU justru finis di posisi ke-15—hasil terburuk mereka sepanjang sejarah Premier League.
Tidak ada gelar, tidak ada pencapaian berarti, dan masa depan yang suram di bawah Ruben Amorim.
Sebanyak 88,3% suporter MU menyatakan sangat tidak puas, menjadikan mereka sebagai fanbase dengan tingkat kekecewaan tertinggi musim ini.