Ketua PSSI, Erick Thohir, minta bek PSM Makassar, Yuran Fernandes, untuk tinggalkan Indonesia bila menyesal main di BRI Liga 1.
Awalnya, Yuran mengkritik sepak bola Indonesia sesudah PSM kalah 1-3 dari PSS Sleman dalam minggu ke-31 BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Maguwharjo, Sleman, pada 3 Mei 2025.
Ia telah mohon maaf. Tetapi jika ia menyesali, jangan main di Indonesia. Bermain-main saja di luar negeri,” tutur Erick Thohir.
“Jika ia menyesal main di Indonesia, jangan main di sini. Bermain pada tempat lain saja. Jangan mencari makan dan meniti karier di sini,” sebut Erick Thohir.
Meminta Tindak Keras
“Menjelek-jelekkan liga kita. Terkecuali ia terdapat bukti. Jika terdapat bukti, ia katakan, ‘Oh, wasit ini dibayarkan, pemain ini di bayar, ini di bayar’, kita tangkap,” terang Erick Thohir.
Tetapi, Erick Thohir minta PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk lakukan pengusutan ke Yuran walau pemain dari Tanjung Verde itu sudah lakukan verifikasi.
“Tetapi, ia telah mohon maaf. Tapi, saya minta PT LIB melakukan tindakan keras ke persaingan dan pemainnya. Atau, saya tindak PT LIB,” tambah Erick Thohir.
Emosional
Dalam upload di stories akun Instagramnya pada kemarin, Yuran emosional karena selainnya PSM kalah, golnya dibatalkan wasit Nendi Rohaendi.
“Sepak bola di Indonesia cuma gurauan, karena itu tingkat dan korupsinya tetap sama,” papar Yuran.
“Bila Anda ingin mendapatkan uang, Anda dapat tiba ke Indonesia. Bila Anda ingin bermain sepak bola serius, menjauhlah dari Indonesia,” ungkapkan Yuran.
Verifikasi Yuran Fernandes
Tetapi, Yuran luruskan posting tersebut. Pesepak bola berumur 30 tahun itu merasakan tidak berniat memojokkan Indonesia sebagai negara, cuma sepak bola.
“Beberapa pecinta sepak bola Indonesia. Saya ingin memberi verifikasi berkaitan upload saya di Instagram di tanggal 3 Mei 2025,” tutur jelas Yuran.
“Pengakuan yang saya berikan itu seutuhnya diperuntukkan dalam kerangka sepak bola. Pernyataan itu benar-benar tidak ditujukan untuk menyentuh Indonesia sebagai sebuah negara.”
“Saya ingin sampaikan permintaan maaf dan minta tidak untuk melanggar definisikan upload saya ke kerangka yang bertambah luas. Itu cuma murni adalah bentuk kekesalan individu saya pada keadaan di atas lapangan.”
“Sekalian cerminan dari rasa peduli dan keinginan saya ke PSSI dan PT LIB, jika sepak bola Indonesia bisa mengalami perkembangan dan jadi lebih baik dari ini hari. Terima kasih,” paparnya.