Pelatih Timnas Indonesia Putri U-16, Timo Scheunemann, merasa bangga dengan kualitas para pemainnya yang telah tampil impresif saat membungkam Timor Leste U-16 pada laga perdana Piala AFF Putri U-16 2025.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Manahan, Solo, Rabu (20/8/2025) malam WIB itu, Timnas Indonesia Putri U-16 sukses mengamankan tiga poin pertama, setelah membekuk Timor Leste U-16 enam gol tanpa balas.

Menurut Timo Scheunemann, kemenangan hanyalah satu dari sekian tujuan yang ingin dicapai anak asuhnya. Kata dia, yang paling penting adalah skuad Garuda Pertiwi bisa membuktikan mereka punya kemampuan mumpuni.

“Tujuan kami tidak hanya ingin menang. Tentu kami ingin meraih kemenangan, tetapi tujuan yang lebih utama adalah kami ingin menunjukkan bahwa perempuan Indonesia bisa main bola,” ujar Timo Scheunemann.

“Dan generasi ini pantas untuk diperhatikan. Ini adalah generasi yang punya potensi luar biasa dan mereka sedang berada dalam proses terakhir. Karena, untuk pesepak bola putri, perkembangannya sampai usia 18 tahun,” imbuhnya.

Layak Menuju Eropa
Juru taktik asal Kediri itu menegaskan, para pemainnya memang punya potensi dan bakat yang luar biasa. Bahkan, menurut Timo, beberapa di antaranya layak mengikuti jejak Claudia Scheunemann yang kini berkarier di Belanda bersama FC Utrecht Women.

“Pesepak bola putri berusia 16 tahun sudah bisa dibawa ke Eropa. Jadi, semoga dari para anak-anak ini ada yang nantinya bisa menembus ke Eropa mengikuti jejak Claudia Scheunemann. Saya rasa ada beberapa yang pantas dan mampu,” ujar dia.

Salah satu nama yang dipuji Timo tentu adalah Nasywa Salsabila Fatah. Pemain yang sukses mencetak hattrick ini menunjukkan bakat yang luar biasa meskipun baru tiga tahun bermain sepak bola. Sebelumnya, pemain yang akrab disapa Awa itu sempat menekuni pencak silat.

“Awa ini berasal dari Bandung, tiga tahun yang lalu masih pencak silat. Jadi, baru tiga tahun dia bermain bola. Hari ini, dia menjadi man of the match. Itu menunjukkan potensi pemain-pemain kita,” kata Timo.

Banyak yang Jago
Menurut pelatih keturunan Jerman ini, bakat para pesepak bola putri sebetulnya sudah banyak terlihat di level yang lebih muda. Hal itu disaksikan Timo ketika memantau perkembangan para pemain di turnamen antarsekolah.

“Hanya saja, kami harus bersabar. Bahkan, pemain yang usia di bawahnya lebih jago-jago lagi. Karena saya mencari pemain di 10 kota di sebuah kejuaraan Milklife antarsekolah dan antarkota,” katanya.

Bagi mantan pelatih Persiba Balikpapan itu, para pemain ini punya masa depan yang sangat cerah, bahkan bisa jauh lebih bersinar dari para pemain yang saat ini berada di Timnas Putri senior.

“Sudah ada banyak yang jago-jago bermain bola. Jadi, saya melihat masa depan sepak bola putri Indonesia akan sangat cerah. Akan jauh lebih baik dari Timnas senior putri kita saat ini. Itu sudah pasti. Hanya saja, kita harus sabar dan serius menangani mereka,” tuturnya.

Tidak Bisa Bermain
Selain nama-nama yang saat ini tampil, Timnas Indonesia Putri U-16 sebetulnya masih memiliki banyak pemain berkualitas. Hanya saja, kata Timo, mereka terganjal regulasi karena usianya masih terlalu muda.

Kalau saja nama-nama pemain ini bisa bermain, tentu skuad muda Garuda Pertiwi bisa menghasilkan lebih banyak gol melawan Timor Leste. Sebab, sebagian besar pemain yang terganjal regulasi ini merupakan mesin gol andalannya.

“Di sepak bola putri ini, yang muda-muda ini justru yang lebih menonjol dan bisa naik level. Untuk skuad U-16 ini, sebetulnya masih ada dua pemain yang usianya 12 tahun, satu dari Papua dan satu dari Medan. Sedangkan yang satu lagi dari Jakarta baru naik kelas enam SD.”

“Sebenarnya, mereka ini adalah pemain pilar kami, tetapi tidak bisa bermain karena peraturan AFF tidak memperbolehkan pemain muda. Dan itu cukup mengagetkan kami karena mereka adalah goal-getter kami,” ujar Timo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *