Ide menggelar Piala Dunia Antarklub setiap dua tahun sekali tengah hangat diperbincangkan di kalangan klub-klub besar Eropa dan Amerika Selatan.

Real Madrid bersama beberapa klub lainnya sangat menginginkan turnamen tersebut diadakan menjadi dua tahunan. Klub-klub tersebut berharap dapat meningkatkan pendapatan secara signifikan. Namun, menurut berbagai sumber ESPN, Federasi Sepak Bola (FIFA) menganggap gagasan ini sebagai kemustahilan.

Meskipun belum ada permintaan resmi yang diajukan, sumber-sumber menyebutkan bahwa para eksekutif dan beberapa klub besar telah mendiskusikan kemungkinan ini dengan perwakilan FIFA selama turnamen Piala Dunia Antarklub yang baru saja berakhir di Amerika Serikat.

Klub-klub itu melihat potensi finansial yang besar dari turnamen ini. Sebagai contoh, FIFA mendistribusikan total 1 miliar dolar AS (Rp16,3 triliun) kepada tim-tim yang berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub baru-baru ini.

Chelsea, sebagai juara, berhasil meraup $114,6 juta (Rp1,85 triliun). Real Madrid, yang mencapai semifinal, membawa pulang $82,5 juta (Rp1,34 triliun).

Angka-angka ini jelas menjadi daya tarik utama bagi klub untuk mengusulkan frekuensi turnamen yang lebih sering.

Bisa Picu Konflik dengan UEFA
Menurut ESPN, Selasa (22/7/2025), FIFA meyakini tidak memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan sebesar Rp16 triliun setiap dua tahun sekali.

FIFA khawatir penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub setiap dua tahun akan menimbulkan konflik kepentingan dengan UEFA, yang bukan menjadi keinginan FIFA. Selain itu, mereka melihat sangat sulit untuk menyelaraskan jadwal turnamen dua tahunan ini ke dalam kalender sepak bola saat ini yang sudah sangat padat dan menuntut.

FIFA menganggap perhelatan Piala Dunia Antarklub setiap dua tahun sebagai “tidak layak”. Fokus mereka saat ini adalah mempersiapkan edisi berikutnya yang dijadwalkan pada 2029.

Salah satu negara kandidat potensial untuk menjadi tuan rumah turnamen pada tahun 2029 adalah Qatar.

Qatar telah membuktikan kemampuannya sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dan memiliki pembiayaan serta infrastruktur yang diperlukan. Namun, tantangan kalender masih menjadi kendala bagi Qatar karena cuaca panas ekstrem akan mengharuskan turnamen dimainkan pada Desember.

Banyak Penolakan
Ide Piala Dunia Antarklub yang direvitalisasi ini tidak lepas dari kritik sejak awal. Tahun lalu, pelatih Real Madrid saat itu, Carlo Ancelotti, sempat menyatakan bahwa klubnya tidak akan berpartisipasi dalam turnamen tersebut.

“Satu pertandingan Real Madrid bernilai €20 juta, dan FIFA ingin memberi kami jumlah itu untuk seluruh kompetisi. Negatif. Sama seperti kami, klub lain akan menolak undangan itu,” kata pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, saat itu.

Selain itu, presiden LaLiga, Javier Tebas, juga dikenal sebagai kritikus vokal terhadap format baru Piala Dunia Antarklub FIFA.

Meskipun ada keinginan dari klub-klub besar untuk meraup keuntungan yang lebih cepat, FIFA tampaknya tetap pada pendiriannya, menempatkan pertimbangan keuangan, logistik, dan hubungan dengan konfederasi lain di atas kepentingan pendapatan bienial klub. (Fadillah Setiawan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *