Persatuan Sepak Bola Semua Indonesia (PSSI) melihat pertandingan Group C perputaran ke-3 Kwalifikasi Piala Dunia 2026 zone Asia dengan serius.
Tersingkap, PSSI minimal punyai daftar 50 pemain turunan dan pemain diaspora yang kini sedang meniti karier di beberapa negara lain.
Ke-50 pemain yang masuk radar itu sukses diawasi team “pemburu” PSSI yang bekerja mengawasi keberadaan beberapa pemain itu di luar negeri.
Dengan melimpahnya stock, pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong sekarang semakin banyak alternative untuk membuat skuadnya supaya bisa lebih kompak pertandingan.
Sudah diketahui, Jay Idzes dan teman-teman akan mengawali pertandingan Group C pada 5 September kedepan. Indonesia akan mengunjungi Arab Saudi di basisnya, King Abdullah Sport City.
Sesudah Arab Saudi, Team Garuda selanjutnya bertanding menantang penghuni Group C yang lain yaitu Australia, Bahrain, China, dan Jepang.
Sasaran terang, maju ke babak seterusnya. Memang tidak gampang, tetapi dengan stock yang berlimpah Indonesia minimal dapat banyak bicara buat mewujudkan terget mentas diperputaran final Piala Dunia 2026.
Di Group C, deretan penyerang tentu saja jadi intimidasi berbahaya untuk baris belakang Timnas Indonesia yang dimotori Jay Idzes. Minimal ada empat tombak yang mengerikan yang wajib dijaga extra ketat untuk amankan gawang Maarten Paes atau Ernando Ari supaya tidak jadi lumbung gol.
Siapa pun keempatnya?
Ayase Ueda (Jepang)
Sudah jelas, penyerang Timnas Jepang yang paling ditakutkan di Group C ialah Ayase Ueda. Penyerang Feyenoord berumur 25 tahun ini adalah senjata pembunuh khusus Samurai Biru.
Diperputaran ke-2 lantas, Ayase Ueda tampail dalam tiga pertandingan Grub B dengan catatan 3 gol. Performanya yang cemerlang bawa Jepang menempati posisi teratas klassemen tanpa terkalahkan dalam lima pertandingan.
Musi lantas, bersama Feyenoord, mantan mesin pencetak gol Cercle Brugge, Belgia, datang di dalam 26 pertandingan bersama Feyenoord dengan catatan 5 gol di panggung Eredivisie 2023/2024.
Kecepatan dan kegesitan dan ketenangan Ayase Ueda mengincar gol tentu saja akan menyusahkan bek-bek Timnas Indonesia.
Koki Ogawa (Jepang)
Masih dari Negeri Matahari Keluar Jepang, Samurai Biru masih mempunyai tombak berdarah dingin kembali yaitu Koki Ogawa.
Tidak kalah garang dan buas dari Ayase Ueda, penyerang 26 tahun ini telah mengepak 2 gol dan satu assit di sepanjang babak Group B.
Seperti Ayase Ueda, Koki Ogawa main di persaingan paling tinggi Belanda, Eredivisie, bersama NEC Nijmegen. Selama musim 2023/2024 dia bermain sebagai pemain berstatus pinjaman dari Yokohama FC.
Menyaksikan performnya yang tetap melesat dalam 32 pertandingan dengan tuaian 11 gol, NEC Nijmegen langsung mengganjarnya dengan kontrak tetap.
Satu hal yang ditakuti pemain belakang pada pemain ini, Koki Ogawa pintar benar cari sela kosong untuk melepas shooting, baik dari dalam atau di luar kotak penalti.
Feras Al Brikan (Arab Saudi)
Dalam skema 3-4-2-1 dimainkan Roberto Mancini, Feras Al Brikan ialah tukang gebrak khusus. Si pelatih memahami benar, penyerang yang tetap berumur 24 tahun itu punyai beberapa kelebihan agar dapat bertanding denga bek-bek musuh.
Bisa dibuktikan, pemain Al-Fateh berperawakan 181 cm telah mendapatkan keyakinan tiga pertandingan di Group G. Keyakinan Roberto Mancini ditanggapi Feras Al Brikan dengan 3 gol dan satu assist yang turut mengantar Green Falcons ke perputaran ke-3 kwalifikasi.
Bentuk yang lebih tinggi dan kecepatan adalah modal khusus Feras Al Brikan untuk menghancurkan fokus pertahanan lawan. Untuk menghentikannya, Jay Idzes cs. harus terus melekat ketat tombak licin ini.
Kusini Yengi (Australia)
Predator 25 tahun ini hampir tidak terpindahkan diperputaran ke-2 Group I. Tampil dalam empat pertandingan, Kusini Yengi sukses mengepak 4 gol.
Masak di Liga Inggris, Kusini Yengi sekarang ini bermain untuk Portsmouth. Musim kemarin, dia tidak pernah mangkir di dalam 26 pertandingan dengan gelontoran sembilan gol.
Juru strategi Australia, Graham Arnold, tidak dapat tenang tidak ada kedatangan tombak bernaluri gol tinggi ini dalam starting XI Socceroos.
Jay Idzes dan seluruh pemain belakang Timnas Indonesia harus memahami, jika mereka akan bertemu dengan salah satunya penyerang terbaik Australia.
Kusini Yengi tipikal penembak tepat yang andal untuk keluar kepungan dan sejurus selanjutnya telah ada di ruangan kosong untuk terima assist.
Tidak biarkan bebas bergerak ialah kunci buat menghindar dari gawang Maarten Paes atau Ernando Ari dari terror striker yang ini.