Bekas pemain tengah Real Madrid, Guti Hernandez, menerangkan kenapa Kylian Mbappe tidak berhasil mengonversi penalti menantang Bilbao, tapi juga beri pujian keberaniannya untuk selalu menjadi pelaksana eksekusi.
Guti menulis banyak hal positif untuk diambil dari performa menyebalkan Kylian Mbappe menantang Athletic Klub pada Kamis (5/12/2024) pagi hari WIB. Real Madrid berkunjung San Mames untuk laga penting LaLiga, di mana si penyerang tidak berhasil mengkonversi dari titik penalti untuk kali ke-2 secara berurut pada dua pertandingan terpisahkan.
Bilbao cetak gol terlebih dahulu, tapi Jude Bellingham menyamai posisi di menit ke-78. Sial buat Madrid, pemain cadangan Gorka Guruzeta cetak gol kemenangan dua menit selanjutnya untuk memberikan Madrid kekalahan liga ke-2 mereka musim ini.
Naik Turun
Kylian Mbappe hadapi rintangan besar dalam performanya sebagai pemain Real Madrid sesudah berpindah dari PSG dengan status bebas transfer musim panas kemarin. Pemain dari Prancis ini kelihatan kuatir di atas lapangan, dan walaupun kadang-kadang memperlihatkan kwalitasnya, dia terlihat kehilangan keyakinan diri yang pernah menjadi ciri-ciri uniknya.
Pada laga menantang Liverpool minggu kemarin, Mbappe mempunyai peluang bagus untuk bangun. Dengan Vinicius Jr. yang mangkir karena luka, dia memperoleh posisi kesukaannya di sayap kiri. Tetapi, dia tidak berhasil menyelesaikan penalti yang secara gampang ditolong oleh Caoimhin Kelleher, dan Madrid kalah 2-0.
Di pertandingan menantang Getafe akhir minggu lantas, Madrid mencetak kemenangan 2-0, dan Mbappe cetak gol. Tetapi, dia memutuskan untuk memberikan pekerjaan penalti ke Jude Bellingham, yang sukses menyelesaikan secara baik. Walaupun Mbappe mempunyai sejumlah kesempatan, dia tidak berhasil manfaatkan peluang itu dengan maksimal.
Waktu hadapi Bilbao, rintangan makin berat. Team musuh ada di urutan ke-4 klassemen dan memperlihatkan perform yang kompak. Mbappe berpeluang untuk pimpin teamnya di menit ke-68 saat penjaga gawang Bilbao merintangi Antonio Rudiger waktu berusaha memukul bola. Tetapi, pembuat gol paling banyak Piala Dunia 2022 itu tidak berhasil lagi menyelesaikan penalti untuk ke-2 kalinya dalam satu minggu, dan Madrid pada akhirnya kalah 2-1.
Kekalahan ini menambahkan penekanan pada Mbappe, yang sudah terima kritikan pedas berkaitan performanya semenjak bergabung dengan Madrid. Pelatih Carlo Ancelotti mengaku jika Mbappe belum capai perform terbaik dan butuh waktu untuk menyesuaikan. Walaupun sudah cetak 10 gol di dalam 20 laga pertama kalinya di semua persaingan, stabilitasnya tetap menjadi permasalahan.
Apa Kata Guti?
Mbappe sendiri mengaku kekeliruan besar yang dilakukan saat menantang Bilbao dan mengatakan tanggung-jawab penuh atas ketidakberhasilan. Dia berkemauan untuk mengubah kondisi dan memperlihatkan kwalitasnya di masa datang. Guti mempunyai gagasannya sendiri.
“Anda harus beri pujian keputusan Mbappe untuk ambil penalti, “kata Guti di DAZN. “Mbappe selalu ambilnya. Di sini, di Prancis atau di PSG, serta bila ia melewati satu menantang Liverpool, bila ada lainnya Anda harus menembaknya. Walau sebenarnya betul diambil jelek.”
“Seperti yang ia kerjakan di laga Liverpool. 1/2 tinggi, di mana mereka memberi beberapa keuntungan ke penjaga gawang untuk bisa menghentikannya. Mbappe tidak ada dalam posisi yang bagus, dan, semua kelihatan benar-benar terang. Saya berpikir ia buka kakinya lebar-lebar, membuat benar-benar terang di mana ia akan tembak.”