Penjaga gawang Argentina, Emiliano Martinez, mengutarakan jika dia alami insomnia sesudah pengamanan heroiknya pada Randal Kolo Muani di final Piala Dunia 2022 menantang Prancis. Dia mengaku jika itu bukan peristiwa yang ingin dia ingatlah kembali, karena bila gol itu masuk, mereka akan kalah di final.

Argentina pimpin 2-0 di final saat sebelum beberapa gol telat dari Kylian Mbappe membuat score menjadi 2-2 dan memaksakan waktu perpanjangan. Team asal dari Amerika Selatan itu pimpin lagi lewat Lionel Messi, tapi Mbappe cetak gol kembali yang bawa laga ke beradu penalti.

Bicara ke bplay, Martinez menjelaskan jika semuanya orang menyanjungnya atas pengamanan pada Kolo Muani di beberapa detik akhir waktu perpanjangan. Tetapi, itu bukan pengalaman yang ingin dia ulangi.

“Saya alami tiga bulan insomnia sesudah pengamanan pada Kolo Muani. Semuanya orang berbicara: ‘Oh, itu bagus. Ya, tetapi bagaimana bila itu masuk? Saya tidak mau mengulangnya.”

Laga Terbaik
Bicara ke L’Equipe di tahun 2023, Martinez menjelaskan jika final itu ialah narasi dalam kehidupannya, karena Argentina tampil oke tapi harus menanggung derita untuk menang.

“Final menantang Prancis? Sepanjang 75 menit, ini ialah laga terbaik yang kami mainkan dengan team ini. Dan keelokan sepak bola ialah dalam kurun waktu 10 menit segala hal dapat berbeda.”

“Tapi laga ini membuat saya menjadi penjaga gawang yang lebih bagus. Menanggung derita untuk menang ialah narasi dalam kehidupan saya.”

Puji Performa Prancis
Emiliano Martinez selalu bicara tinggi tentang Prancis atas usaha mereka di final Piala Dunia 2022. Dia menjelaskan jika mereka berusaha sampai akhir dan jika kompetisi cuma terjadi di atas lapangan, sama seperti yang dia ucapkan ke TMC.

“Serius, ini cuma laga sepak bola. Sebenarnya, saya menyukai Prancis. Saya seringkali kesini untuk liburan. Saya menyenangi orang Prancis. Saya share kamar dengan 2 pemain Prancis dari Aston Villa. Dan sama seperti yang saya ucapkan awalnya, Arsenal mempunyai beberapa pemain luar biasa. Arsene Wenger ialah legenda, dan saat ini dia bekerja untuk FIFA. Suka dapat berjumpa dengannya kembali.”

“Sebenarnya, mereka lakukan hal yang tidak mungkin untuk coba memenangi Piala Dunia. Mereka memenangi Liga Bangsa akhir kali (di tahun 2021). Mereka sudah capai final, dan masa datang yang luar biasa menunggu mereka.”