Piala AFF 2024 telah di muka mata. Pertanyaannya, akankah Timnas Indonesia dapat memperoleh piala pertama atau malah tidak berhasil lagi dan semakin menegaskan nasibnya sebagai specialist runner-up?
Berdasarjan jadwal, Piala AFF 2024 mulai digas 8 Desember 2024 dan usai 5 Januari 2025. Timnas Indonesia ada di Group B bersama bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos.
Semenjak berguling pertama kali pada 1996, dahulu namanya Piala Tiger, Timnas Indonesia benar-benar tidak pernah rasakan manisnya titel juara.
Thailand ada pada posisi paling atas dengan 7 titel juara, Singapura 4x, Vietnam 2x, diikuti selanjutnya Malaysia dengan sebiji gelar.
Tragisnya, Timnas Indonesia minimal telah enam edisi sampai di final, tapi selalu gagal untuk tribune khusus. Akhirnya, ledekan specialist runner-up terlanjur menempel saat ketidakberhasilan di partai terakhir pada 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020.
Sasaran di Piala AFF 2024?
Bagaimana tahun ini? Entahlah. Walau tidak masuk kalendar FIFA, tapi Piala AFF telah telanjur punyai gengsi tertentu dan disebut sebagai acuan sepak bola di teritori Asia Tenggara.
PSSI selama ini masih malu kucing berkaitan sasaran. Satu yang jelas, Shin Tae-yong, pelatih yang dipilih lagi buat pimpin tim Garuda pastikan jika Timnas Indonesia berkemauan tembus final.
“Saya mengharap Timnas Indonesia dapat masuk final Piala AFF 2024,” kata Shin Tae-yong.
Juru strategi ber-KTP Korea Selatan ini punyai catatan tidak enak pada dua Piala AFF awalnya, yaitu pada 2020 dan 2022, di mana waktu itu Indonesia finish sebagai runner-up dan cuma tembus semi-final.
Penyiapan Minim
Tidak sama beberapa tahun awalnya, penyiapan tahun ini berkesan lambat. Bisa dibuktikan, PSSI akan mengawali pemfokusan latihan (TC) Timnas Indonesia di Bali mulai 26 November sampai 5 Desember atau 3 hari saat sebelum Piala AFF 2024.
Sekitar 26 pemain akan ikuti TC, tidak termasuk beberapa nama terkenal jenis Jay Idzes, Calvin Verdonk, Mees Hilgers, Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Kevin Diks.
Beberapa pemain yang main di luar negeri itu kemungkinan tidak dilepaskan timnya, ingat padatnya jadwal di persaingan lokal.
Dari demikian nama yang turut TC, umumnya pemain muda yang berumur di bawah 22 tahun, seperti Kadek Arel (Bali United), Ronaldo Kwateh (FC Muangthong), Marselino Ferdinan (Oxford United), Pratama Arhan (Suwon FC), Asnawi Mangkualam (Port FC), Dony Tri Terakhir (Persija Jakarta), Kakang Rudianto (Persib Bandung), dan tiga pemain naturalisasi yakni Rafael Struick (Brisbane Roar, Australia), Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers U-21, Inggris), dan Ivar Jenner (Jong Utrecht, Belanda).
Menanti Kejelasan Pemain Abroad
Berkaitan pemain abroad, tidak ada kejelasan 100 % bisa dimainkan. Masalahnya, menurut pendamping pelatih Nova Arianto, semua tergantung ke ijin club.
“Kami saksikan kelak kondisinya apa dibolehkan timnya atau mungkin tidak,” kata Nova Arianto, lewat saluran YouTube Liputan6.
Bila STY menarget ke final, itu bermakna Timnas Indonesia jangan kembali tidak berhasil. Dalam kata lain, juara adalah harga mati. Itu bermakna, visi mengakhiri sumpah runner-up harus harus segera diakhiri.
Perolehan Indonesia di Piala AFF
1996 – Posisi 4
1998 – Posisi 3
2000 – Runner-up
2002 – Runner-up
2004 – Runner-up
2007 – Babak group
2008 – Semifinalis
2010 – Runner-up
2012 – Babak group
2014 – Babak group
2016 – Runner-up
2018 – Babak group
2020 – Runner-up
2022 – Semifinalis
2024 – ?