Pegadaian Liga 2 2024/2025 semakin masuk babak signifikan. Sekarang ini liga sepak bola tingkat ke-2 di Indonesia itu jalani babak delapan besar dan babak play-off kemunduran.

Kompetisi untuk promo ke BRI Liga 1 musim depan, atau selamat dari teror kemunduran ke Liga Nusantara benar-benar hebat agar dilihat.

Tetapi, kesempatan ini Bola.com ajak pembaca untuk menyoriti kompetisi yang terjadi di babak delapan besar Pegadaian Liga 2 2024/2025.

Sejumlah team sanggup tampil memberikan keyakinan. Tetapi, ada pula team yang mendadak tampil lemah di babak yang signifikan itu.

Kami kumpulkan tiga bukti menarik berkenaan apa yang terjadi di babak delapan besar Pegadaian Liga 2 2024/2025 selama ini. Apa kurang lebih?

Deltras FC yang Lemah
Sinetron menghias kelolosan Deltras FC ke arah babak delapan besar Pegadaian Liga 2 musim ini. The Lobsters bahkan juga harus jalani pertandingan menunda menantang Persibo Bojonegoro. Pertandingan itu juga penuh pro-kontra.

Tetapi, sesudah maju ke babak delapan besar, performa Deltras FC malah lemah. Team bimbingan Bejo Sugiantoro telah 2x menerima kekalahan dari 2 pertandingan selama ini.

Deltras FC kalah 0-1 waktu bertanding di kandang PSIM Yogyakarta. Saat melayani Persiraja Banda Aceh juga mereka menelan lagi kekalahan.

Peristiwa Pas PSIM
PSIM Yogyakarta memulai babak delapan besar Pegadaian Liga 2 2024/2025 dengan prima. Laskar Mataram menang 2x dari 2 pertandingan.

PSIM Yogyakarta unggul 1-0 atas Deltras FC pada 20 Januari kemarin. Lima hari selanjutnya, Rafinha dan mitra raih lagi kemenangan di basis PSPS Pekanbaru, dengan score 1-0.

Kemenangan di kandang PSPS Pekanbaru sangat signifikan. Karena, team ini menjadi satu diantara kompetitor khusus untuk PSIM Yogyakarta untuk memperoleh ticket promo ke Liga 1 musim depan.

 Pegadaian Liga 2

Performa bagus PSIM Yogyakarta ini ibarat tiba di saat yang akurat. Karena, mereka sebetulnya maju ke babak delapan besar berperforma yang kurang demikian memberikan keyakinan.

Sinetron Wasit
Keperluan VAR terlihat demikian mendesak di Pegadaian Liga 2. Tehnologi itu memanglah belum bisa diaplikasikan pada musim ini karena satu dan lain perihal.

Mangkirnya peranan VAR membuat ada banyak keputusan polemis yang terjadi di babak delapan besar Pegadaian Liga 2 musim ini. Contohnya gol yang diciptakan Rafinha ke gawang Deltras FC pada 20 Januari kemarin.

Dalam siaran kembali, Rafinha terlihat telah terjerat dalam posisi offside yang lumayan jauh. Penjaga gawang Bhayangkara FC bisa lolos dari hukuman walau sebenarnya dia sentuh bola dengan tangan di luar kotak penalti waktu berkunjung ke basis PSKC Cimahi, Senin (27/1/2025)