Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, pulang ke Korea Selatan, Minggu (26/1/2025) malam WIB. Ia tinggalkan Indonesia dari Lapangan terbang Soekarno Hatta, Cengkareng, Banten, dengan menumpang Korean Air jam 21.50 WIB.
Kembalinya Shin Tae-yong ke daerah halamannya disertai support beberapa ratus supporter yang tiba ke Lapangan terbang Soekarno Hatta. Mereka terus menyanyikan yel-yel perkataan terima kasih ke pelatih yang tangani Timnas Indonesia nyaris 5 tahun itu.
Waktu masuk tempat Terminal 3 Lapangan terbang Soekarno Hatta, Shin Tae-yong sebelumnya sempat memberi beberapa perkataan ke supporter dan jawab pertanyaan media yang tiba.
Satu antara pertanyaan yang disodorkan ke Shin Tae-yong ialah sudahkah ada penawaran latih dari negara lain. Ia juga memberi jawaban polos.
“Pernah ada penawaran dari negara lain, tapi saya ingin istirahat dahulu,” kata Shin Tae-yong. Daya tarik Shin Tae-yong tetap membekas di beberapa public sepak bola Indonesia, sesudah aksi yang ditorehkannya sepanjang 5 tahun akhir.
Satu antara yang memikat buat dinanti ialah bagaimana bila ada tugas kembali untuk STY di Indonesia, khususnya tangani team di Liga 1?
Dapat Ikuti Tapak jejak Luis Milla
Bila nanti ada penawaran seperti itu dan Shin Tae-yong ingin terima, dia susul tapak jejak Luis Milla. Pelatih dari Spanyol itu sebelumnya pernah menjadi arsitek Persib Bandung, sesudah tak lagi memegang sebagai juru strategi Timnas Indonesia
Sebelumnya, Luis Milla menjadi pelatih Timnas Indonesia pada 2017 sampai 2018. Sepanjang bekerja di Team Garuda, dia sebelumnya pernah menyembahkan medali perunggu SEA Game 2017 dan bawa Timnas Indonesia ke-16 besar Asian Game 2018.
Lantas Luis Milla diangkat sebagai nakhoda Persib Bandung pada Agustus 2022, gantikan Robert Alberts yang membuat Pangeran Biru luntang lantung di papan bawah BRI Liga 1 2022/2023. Kiprah Luis Milla sebagai arsitek Persib Bandung usai manis dengan bawa Marc Klok dkk. menang 2-1 atas RANS Nusantara FC pada 4 September 2022.
Luis Milla bahkan juga bawa Persib Bandung tak pernah kalah di dalam 15 laga berurut sepanjang 4 bulan pada musim kemarin, saat sebelum diringkus PSM Makassar 1-2 pada 14 Februari 2023.
Luis Milla cuma 10 bulan bekerja di Persib. Pelatih ini sebetulnya punyai catatan kemenangan bagus. Pelatih dari Spanyol itu jalani 30 pertandingan di Liga 1 2022/2023 (27 pertandingan) dan Liga 1 2023/2024 (3 pertandingan). Dia menulis 17 kali kemenangan, 7 seimbang, dan 6 kalah.
Jadi Pembuktian
Lalu bagaimanakah dengan Shin Tae-yong jika punyai kesempatan yang sama dengan Luis Milla? Pemerhati sepak bola nasional, Aris Budi Sulistyo, memandang kesempatan seperti itu dapat saja terjadi.
Khususnya BRI Liga 1 2024/2025 yang jalan makin seru. Bukan hanya kelas atas yang berlomba-lomba mengambil titel juara, tetapi team papan bawah tidak kalah panasnya untuk menghindar dari jeratan kemunduran.
“Bergantung club yang ingin menggunakan tenaga STY. Ia dapat mengganti team yang mungkin sementara kembali tersuruk di papan klassemen. Atau juga bisa club yang ingin terangkut karena nama STY. Di lain sisi sekaligus juga pembuktian STY ke public dan PSSI,” bebernya , Senin (27/1/2025).
Penawaran Menarik
Menurut dia, Shin Tae-yong dapat bawa peralihan bermakna untuk club yang memakai jasanya. Khususnya dalam melambungkan dan mengoptimalkan beberapa pemain lokal.
Selain dikenali sebagai pelatih yang moncer di timnas termasuk waktu bawa Korea Selatan di Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong sempat juga memahat keberhasilan di tingkat club.
Ia sebelumnya pernah latih club Seongnam Ilhwa Chunma di Liga Korea. Di club itu, Shin Tae-yong sukses teamnya raih gelar Liga Champions Asia pada 2010.
“Penawaran itu dapat memikat buat disaksikan kwalitasnya dengan memakai pemain lokal, seperti waktu membesut Timnas Indonesia. Tetapi dapat menjadi bumerang jika prestasinya tidak sebanding dengan hasilnya,” pungkas Aris Budi Sulistyo.