Timnas Indonesia U-20 mendapatkan keuntungan di menit ke-17. Yordania U-20 harus tampil dengan 10 pemain sesudah penjaga gawang Salameh Ali Salameh Salman mendapatkan kartu merah karena menyalahi Muhammad Ragil.
Armada Indra Sjafri itu sebenarnya punyai kesempatan menyamai posisi lewat sepakan penalti. Sayang, eksekusi Welber Jardim di menit ke-22 bisa dibaca kiper Abdullah Khaled.
Pembahasan Media Vietnam
Media Vietnam, Soha, berisi artikel hal kekalahan pertama Timnas Indonesia U-20 di Berdikari U-20 Challenge Seri. “Unggul jumlah pemain, team Indonesia kalah menyakitkan di kandang sendiri,” demikian judul yang dicatat media itu pada Sabtu (25/1/2025).
“Timnas Indonesia U-20 memulai kompetisi penyiapan Piala AFC U-20 2025 secara jelek. Dalam rencana penyiapan Piala Asia U-20 2025, liga sepak bola Indonesia mengadakan kompetisi pertemanan di Sidoarjo (Indonesia),” tulis Soha.
“Empat team peserta diantaranya tuan-rumah Indonesia U-20 dan tiga team undangan: Yordania, India, dan Suriah. Ke-2 team bersaing dengan round robin untuk tentukan juara,” tambahnya.
Temu Musuh Lebih Kuat
Soha menyebutkan hasil minor melawan Yordania U-20 menjadi signal bahaya buat Team Garuda Muda. Karena, pada kompetisi sebenarnya Timnas Indonesia U-20 akan bertemu dengan musuh kuat jenis Iran atau Uzbekistan pada penyisihan Group C Piala Asia U-20 2025.
“Bermain dalam jumlah pemain yang semakin banyak, Indonesia menekan lapangan dengan kuat. Tetapi nasib jelek dirasakan striker Indonesia U-20 di muka gawang musuh,” bahas Soha.
“Walau mendapatkan hadiah penalti, tuan-rumah masih tetap kecolongan karena Welber Jardim tidak sanggup mengalahkan penjaga gawang Yordania. Pertandingan 90 menit usai dengan score 1-0 untuk keunggulan Yordania U-20.”
“Kekalahan di kandang sendiri menjadi signal mencemaskan untuk Indonesia U-20. Mereka akan segera hadapi musuh lebih kuat seperti Iran atau Uzbekistan pada penyisihan group kejuaraan AFC U-20 2025,” tandas media itu.